Posts

Showing posts from March, 2014

Outbond PAPSI, feel so nostalgic.

Image
Bismillah.. Tulisan ini bukan menceritakan deskripsi ataupun jalannya kegiatan outbond. Aku hanya sedang menulis apa yang kupikirkan. Pendahuluan: Sekitar 2 minggu lalu hari Rabu, setelah ngasistensi di PAPSI kelas pagi, Mbak Ulin ngasi tahu kalo aku diikutsertakan di outbond -nya mahasiswa PAPSI, buat jadi instruktur di permainan-permainan outbond -nya. Rencananya ada 5 asisten PAPSI yang ikut. Perasaan saat itu? Ah lumayan, anggep aja refreshing sejenak menghilangkan galau TA, dan kesempatan untuk mengenal banyak orang baru, toh gratis  :p

JAPANESE LEVEL II (Materi I: Past, Present, Future, dan Bentuk Te)

Minna, genki desuka? Ketemu lagi di materi belajar Bahasa Jepang, ini materi pertama level 2. Semoga bermanfaat. Ganbarimashou :D (Semua  post  materi belajar Bahasa Jepang di blog atau  note  FB saya boleh dikutip, share, repost, copas,  dsbgnya yang intinya disebarluaskan, tentunya dengan menyebutkan sumbernya ). Opening.. Sama seperti post materi level 1, materi level 2 ini juga merupakan salinan dari catatan yang saya buat ketika mengikuti kursus Bahasa Jepang di UPT Pusat Bahasa dan Budaya ITS, ditambah sebagian dari kamus dan sumber lain. Oh ya kursus level 2 di UPT yang saya ikuti ini pengajarnya ganti. Kalau di level 1 dulu pengajarnya adalah Sapta-sensei, di kelas level 2 ini pengajarnya adalah Anik-sensei. Sapta-sensei to Anik-sensei, honto ni arigatou gozaimasu :)     # Past - Present - Future # Selama ini kita belajar Bahasa Jepang dengan kata kerja bentuk ---masu. Mungkin di antara pembaca ada yang ngira bentuk ---masu i...

Dilema Jabat Tangan (Salaman/Salim)

Berusaha untuk tidak jabat tangan dengan lawan jenis itu rasanya.... berkali-berkali gak enak hati. Kenapa susah sekali.. Yg ngajak jabat tangan ketika dibalas dengan senyum sambil merekatkan kedua tangan di depan (kayak sungkemnya lebaran yg di iklan-iklan) kebanyakan ekspresinya jadi gak enak, kayak tersinggung. Pernah juga ada yg (mungkin krn teman sendiri, jadi dgn nada bercanda mengutarakan pendapatnya) ngira aku sekarang gaya, sombong, dsb. Tidaaaak, bukan begitu :( Maaf kalo ada yg merasa tersinggung, tapi aku sama sekali gak ada maksud begitu.. Aku hanya merasa, boleh kan kalo aku bersikap sopan dan menghargai orang lain dengan cara yg lainnya, tidak harus jabat tangan?