Tidakkah Kita Punya Sedikit Saja Rasa Empati?
Tidakkah kita punya sedikit saja rasa empati?
Membaca berita-berita kejahatan, selalu saja didominasi komentar-komentar menyudutkan korban. Padahal, detil kejadian dan motif tertera masih dalam proses penyelidikan. Eh masyarakat kita sakti sekali ya belum disebutkan sudah "serba tahu".
1. Berita pembegalan motor
"Ini pelajaran agar jangan berkendara sendirian malam hari bla bla.. " (fokus ke mencari-cari kesalahan pengendara motornya)
2. Berita pemerkosaan"Ini pelajaran agar jangan berkendara sendirian malam hari bla bla.. " (fokus ke mencari-cari kesalahan pengendara motornya)
"Ini pelajaran pada wanita agar bla bla..". "Makanya wanita harus begini dan begitu". "Inilah akibatnya kalau zaman sekarang cewek-cewek bla bla.." (fokus ke mencari-cari kesalahan perempuannya seperti pakaiannya)
3. Berita perampokan/pencurian
"Makanya jangan menyimpan uang di bla bla... ". "Makanya jangan pelit bla bla". (fokus ke sifat atau tindakan yang mungkin salah dari orang yang dirampok)
"Makanya jangan menyimpan uang di bla bla... ". "Makanya jangan pelit bla bla". (fokus ke sifat atau tindakan yang mungkin salah dari orang yang dirampok)
4. Berita penculikan anak
"Makanya anak harus dijaga baik-baik tralala trilili..". "Orang tua zaman sekarang sukanya begini dan begini mengabaikan anak bla bla". (fokus ke kesalahan orang tua)
"Makanya anak harus dijaga baik-baik tralala trilili..". "Orang tua zaman sekarang sukanya begini dan begini mengabaikan anak bla bla". (fokus ke kesalahan orang tua)
Dan yang terbaru,
5. Berita mahasiswa membunuh dosen
"Ini pelajaran agar dosen-dosen tidak mempersulit mahasiswa bla bla". "Masih banyak dosen killer yang suka begini dan begini..". (fokus ke kesalahan yang mungkin dilakukan dosen)
5. Berita mahasiswa membunuh dosen
"Ini pelajaran agar dosen-dosen tidak mempersulit mahasiswa bla bla". "Masih banyak dosen killer yang suka begini dan begini..". (fokus ke kesalahan yang mungkin dilakukan dosen)
6. dan masih banyak lagi.
Secara tidak langsung terkesan ada pembelaan ke pelaku: "wajar pelaku begini kalau korbannya begitu".
Apapun alasannya, tidak ada tindak kejahatan yang wajar. Lagipula belum tentu korbannya "begitu" seperti yang dipikirkan masyarakat "serba tahu" tsb. Apakah mengenal korban dan tahu sehari-hari korban seperti apa? Tidak. Apakah disebutkan detil di berita? Tidak. Generalisasi. Dugaan. Tuduhan. Bukankah malah jadi mem-fitnah korban?
Apapun alasannya, tidak ada tindak kejahatan yang wajar. Lagipula belum tentu korbannya "begitu" seperti yang dipikirkan masyarakat "serba tahu" tsb. Apakah mengenal korban dan tahu sehari-hari korban seperti apa? Tidak. Apakah disebutkan detil di berita? Tidak. Generalisasi. Dugaan. Tuduhan. Bukankah malah jadi mem-fitnah korban?
Sedihnya, yang begini jumlahnya banyaaak... sangat banyaaaak.
Jadi, mari introspeksi.
Kenapa yang dihakimi malah korbannya?
Tidakkah kita punya sedikit saja rasa empati?
Kenapa yang dihakimi malah korbannya?
Tidakkah kita punya sedikit saja rasa empati?
Comments
Post a Comment