Outbond PAPSI, feel so nostalgic.

Bismillah..
Tulisan ini bukan menceritakan deskripsi ataupun jalannya kegiatan outbond.
Aku hanya sedang menulis apa yang kupikirkan.

Pendahuluan:
Sekitar 2 minggu lalu hari Rabu, setelah ngasistensi di PAPSI kelas pagi, Mbak Ulin ngasi tahu kalo aku diikutsertakan di outbond-nya mahasiswa PAPSI, buat jadi instruktur di permainan-permainan outbond-nya. Rencananya ada 5 asisten PAPSI yang ikut. Perasaan saat itu? Ah lumayan, anggep aja refreshing sejenak menghilangkan galau TA, dan kesempatan untuk mengenal banyak orang baru, toh gratis  :p



Cerita:
Jumat (28 Maret) jam 9 pagi nemui dosen pembimbing TA nunjukin slide yang akan kupake di seminar proposal TA hari Selasa (1 April, doakan lancar yaa), dan harus merevisi beberapa bagian. Revisi masih sekitar 30%, kepikiran berkas pendaftaran beasiswa yang tinggal esai plan of study  dan itu harus selesai hari ini. Ah nyelesein itu dulu, jadilah hampir jam 11 baru kelar. Revisi slide dan proposal TA? Belakangan ah, setelah outbond aja, hehe.

Jam 11 bergegas ke kos dan berkemas (sekarang orang lebih sering nyebutnya packing) cepat-cepat. Jam 12
berangkat ke kampus dianter temen sekos. Di PAPSI dapat makan siang, lalu sholat dhuhur, dan berangkat sekitar jam setengah 2 siang naik bus mini. Lokasi outbond di Vila Mawar di Pacet, Mojokerto.

Tiba di lokasi, langsung ngerasa familiar dengan kolam renang di depan vila. Kayaknya pernah lihat kolam renang ini sebelumnya, kayak pernah ke sini sebelumnya. Ah tapi kolam renang antara satu vila dengan vila lainnya kan bisa
aja sama.
Sepanjang sisa hari jumat, sering ngerasa de javu (bener kan istilahnya?). Rasanya aku pernah ngalami ini, gitu terus.

Hari Sabtu diisi dengan senam pagi dan permainan-permainan outbond. Pesertanya (mahasiswa PAPSI) dibagi secara acak jadi 4 tim dengan 4 permainan, bergiliran tiap tim pake sistem rotasi. Sesuai yang direncanakan sejak awal, aku bagian jaga pos untuk permainan Boom Box. Di sini aku ngerasa... ternyata, njelasin hal yang sama berulang-ulang sampe 4 kali itu lumayan capek ya  :p

Tapi menyenangkan. Bagiku, pengalaman yang ‘baru’ di sini adalah, sebagai orang dengan keterbatasan suara yaitu gak bisa ‘mbengok’ (memanggil dengan keras, teriak, dan sejenisnya), ini baru pertama kalinya aku mimpin jargon, yah walaupun sekedar  “Are you ready?!” wkwkwk

Sabtu malam acara api unggun dan malam kreasi kelas di lapangan rumput, barulah aku terpikir: ini kayaknya tempat api unggun waktu outbond SMA dulu deh! Berarti vilanya juga sama? eh tapi rasanya beda kok. Eh tapi kalo iya itu pantes, sejak kemarin juga uda ngerasa gak asing sama kolam renangnya. Eh tapi gak yakin sih, vilanya lho beda, ah yaudahlah daripada nebak-nebak mending ntar aku tanya Erna atau Mita aja.
Setelah acara api unggun, belanjut dengan jelajah malam, yang di dalamnya ada role play  namun gagal, yah wajar
memang persiapannya hanya sejam, jadi sangat gak rapi. Haha.

Acara Hari Sabtu selesai sekitar jam setengah 1 malam, lalu aku SMS Erna dan Mita isinya: “Inget gak dulu kita outbond SMA di vila apa namanya?”. Erna yang bales: “Vila claket indah mojokerto”. Aku mbatin: tuh kan ternyata bener. Tapi kenapa vilanya gak seberapa familiar ya? Eh tapi di komplek sini ada macam-macam sih vilanya: mawar, melati, dan bunga-bunga lainnya. Kolam renang dan lapangan rumputnya yang dipake bersama. Jadi mungkin dulu di vila nama bunga yang lain, bukan yang mawar. Yaah bisa jadi... bisa jadi..

Sebelum tidur, karena terlanjur inget outbond SMA, jadi mikir-mikir lama.. membandingkan diri sendiri, antara aku saat outbond SMA dulu dengan aku yang sekarang. Hmm yang dulu itu waktu baru masuk SMA, kita-kira baru sebulan, dan outbond kali ini di tahun ke empat kuliah. Uda lama banget, antara 2008 dengan 2014, hampir 6 tahun.
Aku yang dulu melankolis-plegmatis, lebih pendiam dan agak pemurung. Aku yang dulu waktu outbond gak bisa menghabiskan makanan yang kuambil sendiri (sampe dulu sedih karena dipaksa harus habis, wkwk). Aku yang dulu saat outbond selalu bangun paling akhir dan males mandi. Haha.
Hmm...  Itu aku 6 tahun lalu, masih seorang remaja enam belas tahun.
Aku yang sekarang? Usia sudah kepala dua. Beberapa karakter telah banyak berubah. I was really happy at that time, but I am happier now. Alhamdulillah.
Lalu... jadi bertanya-tanya, seperti apa aku 6 tahun yang akan datang? Akankah lebih baik dari yang sekarang?? Harus. Apakah sudah menikah dan punya anak? #eh

Semangat. Esok harus lebih baik dari hari ini. Hidup adalah proses belajar  ^_^

Kembali ke cerita outbond, acara Hari Ahad intinya penutupan, pengumuman tim terbaik, dan foto-foto. Singkat cerita, Ahad siang mulai perjalanan pulang, jam berapa ya tadi, sekitar jam 12 bukan? Ah anggep aja gitu. Tiba di Surabaya (kampus) sekitar jam setengah 3.

Kesan:
Alhamdulillah selama outbond diberi kesehatan dan keselamatan olehNya. Senang banyak pengalaman dan pembelajaran baru yang didapat. Setiap bertemu dengan orang baru bagaimanapun karakternya, (sudah seharusnya) ada pelajaran yang bisa diambil dari orang tersebut.
Terima kasih untuk Pak Budi atas amanah yang diberikan. Terima kasih untuk seluruh peserta outbond, panitia (merangkap peserta), sesama instruktur, alumni, dan seluruh elemen yang berkaitan dengan outbond ini  :D    *honto ni tanoshimi*  *minna-san, arigatou gozaimasu*

Ngomong-ngomong, mahasiswa PAPSI memiliki karakter yang bermacam-macam: dari yang diem sampe yang kelewat berisik, dari yang jaim sampe yang gak punya urat malu, wkwk. Dan karena kebanyakan mereka laki-laki, jadi inget film drama Jepang yang judulnya Hana Kimi, kan karakter tokoh-tokohnya bermacam-macam gitu.

Bagiku, ikut outbond ini poin pentingnya bukan pada jalan-jalan, rekreasi, atau ke Pacetnya. Kalo itu hal biasa. Tapi pada 'menjadi bagian dari sebuah komunitas' yang berbeda. Aku yang biasanya berada di komunitas yang 'serius': membahas program kerja, jobdesc, deadline, dsb.
Di sini banyak yang karakternya jauh beda denganku. Awalnya agak gimanaa gitu. Pas berangkat, TV bus diputar video konser dangdut yang menurutku agak gimana gitu dan mereka pada nyanyi, juga beberapa hal lain seperti rokok, aku sempet mbatin, hmm. Tapi kalau dipikir-pikir, mereka baru lulus SMA tahun lalu (sebagian besar). Memang tidak bisa dilihat dari sudut pandang yang sama dengan melihat komunitas lain yang biasanya seusia denganku. Mereka berbeda. Dan setelah mengenal lebih jauh, mereka orang-orang yang ceria, kreatif, fleksibel. Secara keseluruhan, menyenangkan melihat mereka tampak hidup ringan tanpa beban (tanpa mikir TA #eh). Di situlah aku merasakan pembelajaran tentang adaptasi.

Penutup:
Sesampainya di kos, aaah akhirnya ketemu laptop lagi, uda kangen bangeet. Wkwk. Ngebuka file foto-foto outbond SMA (karena masih penasaran) dan taraaaaaaa: ternyata vilanya emang sama!
Hmm, begitu terbatasnya ya ingatanku, sebelumnya gak mengenali kalo aulanya jelas-jelas sama. Ah manusia memang memiliki jutaan keterbatasan, hanya Allah Yang Maha Sempurna.

Ini beberapa foto outbond SMA. Dulu tempat dan permainannya banyak, ini yang cuma beberapa yang kupilih karena memperlihatkan kesamaan lokasinya.
Foto-foto ini diambil hampir 6 tahun lalu. Jadi wajar vilanya dulu tampak lebih bersih dan bagus.
- Kolam renang yang sejak awal familiar:

- Lapangan rumput tempat api unggun:

- Dulu lapangan rumputnya pas siang dipake buat permainan:

- Aula yang dipake saat materi:

- Hiasan dinding yang dalemnya ada lampunya, itu yang paling bikin yakin tempatnya sama:
 


- Jalan penghubung antara jalan beraspal dengan vila:

- Foto yang aku baru inget kalo ini tempatnya di sebelah aula, yang kalo keluar dari aula lewat pintu belakang:

NB: foto-foto outbond PAPSI nya belum bisa disertakan di sini, belum dapat file-nya.

Senang rasanya menjadi bagian dari keluarga besar PAPSI.

Comments