JAPANESE LEVEL II (Materi II: Lanjutan Bentuk Te)

Assalamualaikum, minna..
Ohisashiburi desu ne..
Lama gak ngelanjutin materi, akhirnyaaa sempet juga  *pasang gaya sok sibuk, wkwk*
Kali ini materi ke-2 tentang lanjutan bentuk te.
Semoga bermanfaat..

(Semua post materi belajar Bahasa Jepang di blog atau note FB saya boleh dikutip, share, repost, copas, dsbgnya yang intinya disebarluaskan, tentunya dengan menyebutkan sumbernya).

# Kosa Kata #
Ryoushin = kedua orang tua.
Kakusu = bersembunyi.
Ru-ru (rule) = kisoku = aturan.
Yachin = biaya sewa.
Ha = gigi.
Migakimasu -> migaite = menggosok.
Atsumemasu -> atsumete = mengumpulkan.
Kusuri = obat.
Genki ni narimasu = menjadi sehat/sembuh.
Hayaku genki ni shite kudasai = lekaslah sembuh. (tapi kalo jenguk orang sakit biasanya cukup mengucapkan “odaijini” yang artinya semoga lekas sembuh).
Naoshimasu -> naoshite = menyembuhkan, memperbaiki.
Gomi = sampah.
Sutemasu -> sutete = membuang.
Tsukaimasu -> tsukatte = menggunakan.
Mamorimasu -> mamotte = menjaga.
Shinjimasu -> shinjite = percaya.
Iimasu -> itte = mengucapkan.
Hairimasu -> haitte = masuk.
Iremasu -> irete = memasukkan (ada obyeknya)
Demasu -> dete = keluar (secara alami).
Dekakemasu -> dekakete = keluar (sengaja).
Waraimasu -> waratte = tertawa.
Dakimasu -> daite = memeluk.
Tatakimasu -> tataite = menepuk, memukul.
Ofuro ni hairimasu = masuk bak mandi (berendam).
Taoru = handuk (towel)
Haraimasu -> haratte = membayar.
Kamimasu -> kande = menggigit.
Musubimasu -> musunde = mengikat.
Mukaemasu -> mukaete = menjemput.
Sagashimasu -> sagashite = mencari.
Erabimasu -> erande = memilih (termasuk nyoblos di pemilu juga pake ini)
Senkyoshimasu = pemilu.
Araimasu -> aratte = mencuci (dipakai untuk semua barang kecuali pakaian).
Sentaku (o) shimasu = mencuci pakaian (tidak perlu obyek lagi).
Souji (o) shimasu = melakukan bersih-bersih.
Shizuka ni shite kudasai = harap tenang!
Sawagimasu -> sawaide = berisik, gaduh.
Urusai = berisik (banyak bicara, kt benda). Urusakushimasu= berisik (banyak bicara, kt kerja)

# Lanjutan Bentuk Te #
Masih ingatkah materi sebelumnya? Bagi yang belum baca materi I, sangat disarankan buat baca dulu biar nyambung.
Kita sudah bahas cara perubahan kata kerja dari bentuk “masu” ke bentuk“te”. Selain itu kita juga sudah membahas 2 penerapan bentuk te, yaitu:
1.   V te + imasu =sedang ....
Untuk yang ini ada tambahan. Selain menunjukkan kata kerja “sedang”, V te imasu juga berfungsi untuk:
-       Menyatakan status yang masih berlaku.
Contohnya ketika bertanya pada seseorang apakah sudah menikah. Kalo dalam Bahasa Indonesia kita bertanya “Apakah Anda sudah menikah?”. Sedangkan kalo dalam Bahasa Jepang, jangan pake “sudah”, maksudnya jangan pake bentuk lampau karena ambigu, bisa bermakna nikahnya lampau (alias sudah cerai).
Yang benar pake bentuk V te imasu:  Kekkon shiteimasuka?= (anda) sedang (berstatus) menikah?
-    Menyatakan aktivitas yang dilakukan sejak dulu sampai sekarang.
Contoh: 1990nen kara, watashi no ryoushin wa pan o tsukutteimasu = sejak tahun 1990, kedua orang tua saya membuat (produksi) kue (hingga sekarang).
-    Menyatakan aktivitas yang rutin dilakukan.
Contoh: watashi wa mainichi benkyou shiteimasu = saya belajar setiap hari.

2.    V te + kudasai = tolong ...
Contoh: mado o shimete kudasai = tolong tutup jendelanya.

Nah sekarang, ada 4 penerapan bentuk te yang akan kita pelajari. Biar gampang, nomornya dilanjut aja ya, jadi mulai 3 hingga 6. Berikut selengkapnya:


3.   V te + mo ii desuka = bolehkah .... ?
Digunakan untuk meminta izin akan melakukan sesuatu.
Contoh-contohnya:
-   Asoko no sofa ni suwatte mo ii desuka = bolehkah (saya) duduk di sofa yang di sana itu?
-   Osaki ni kaette mo ii desuka? = bolehkah (saya) pulang duluan?
-   Koko ni kaban o oite mo ii desuka = bolehkah (saya) meletakkan tas di sini?
(oite dari kata okimasu yang artinya meletakkan, termasuk V1)
-   Ano, hana no shashin o totte mo ii desuka = bolehkah (saya) mengambil gambar (memotret) bunga? (sambil menunjuk bunga yang dimaksud)
-   Anata no tonari ni suwatte mo ii desuka = bolehkan (saya) duduk di sebelahmu?
-   Hidoi kaze desu kara, mado o shimete mo ii desuka = karena anginnya kencang, bolehkah (saya) menutup jendela?
-   Koko ni kuruma o tomete mo ii desuka = bolehkah (saya) memarkir mobil disini?
     (sekedar info, perbedaan kuruma dengan jidousha: kuruma untuk segala kendaraan jenis mobil, sedangkan jidousha cenderung ke kendaraan pribadi).
Untuk menjawab boleh/mengizinkan, bisa dengan salah satu dari caraberikut:
1)  Hai, douzo. 2) Hai, sore wa ii desu. 3) V te + mo ii desu.
Contoh: Koko ni tabete mo ii desuka? Hai, tabete mo ii desu. = apakah boleh makan di sini? Ya, boleh.
Bagaimana kalau mau menjawab tidak boleh? Silakan lanjut ke nomor 4.

4.   Vte + wa ikemasen = .... adalah dilarang / tidak boleh....
Dapat digunakan untuk pemberitahuan atau untuk menolak permintaan izin.
Contoh untuk pemberitahuan: Sono geshuku no naka ni ru-ru ga arimasu. Otokono tomodachi wa heya ni haitte wa ikemasen = Di kos-kosan ini ada aturan. Teman laki-laki tidak boleh masuk kamar.
(dalam 1 kalimat ada 2 “wa” tidak masalah, karena fungsinya beda. satu sebagai partikelnya subyek, dan satunya lagi memang pola V te wa ikemasen).
Untuk menolak permintaan izin, bisa dijawab dengan salah satu dari cara berikut:
1)  Iie/sumimasen, sore wa ikemasen.  2) Iie/sumimasen, V te + wa ikemasen.
(catatan: penggunaan “sumimasen” lebih sopan daripada “iie”)
Contoh: Koko ni tabako o sutte mo ii desuka? Sumimasen, tabako o sutte wa ikemasen. = apakah di sini boleh merokok? Maaf, di sini dilarang merokok.

5.   Vte + kara, .... = setelah ...., .....
Kara di sini bukan yang artinya “karena” lho, melainkan sudah satu paket dengan bentuk “te”. Digunakan untuk menyatakan suatu pekerjaan yang dilanjutkan dengan pekerjaan lain.
Contoh-contoh:
-   Hataraitekara, uchi e kaerimasu = setelah bekerja, (lalu) pulang ke rumah.
-   Nihongo o benkyou shitekara, ban gohan o tabemasu = setelah belajar Bahasa Jepang, makan malam.
-   Shinbun o yondekara, ie o dekakemasu = setelah membaca koran, keluar (dari) rumah.
-   Tabetekara, nonde kudasai = setelah makan, minumlah.
-   Gohan o tabetekara, ha o migakimasu = setelah makan nasi, menggosok gigi.

6.   Vte, Vte, .... = ...., (lalu) ...., (lalu) ...., dst
Ini digunakan untuk menyatakan urutan pekerjaan.
Sebelum memberi contoh, ini sekaligus materi tentang V+kata yang artinya cara ....
Bentuk: ---kt kerja--- + kata = cara  ---kt kerja---
(catatan: kata kerjanya pake bentuk masu yang dihapus “masu”nya)
Contohnya:
Koin denwa no tsukaikata = cara memakai telepon koin.
1.  Juwaki o kakemasu = mengangkat gagang telepon.
2.  Koin o iremasu = memasukkan koin.
3.  Denwa bango o ashimasu = menekan nomor telepon.
4.  Chotto machimasu = tunggu sebentar.
5.  Aisatsu o iimasu = mengucapkan salam.
Dari langkah-langkah di atas, jika ditulis ke dalam bentuk paragraf akan menjadi bentuk Vte, Vte, .... yaitu:
Mazu, juwaki o kakete, koin o irete, denwa bango o ashite. Tsugi ni, chotto matte, aisatsu o itte kudasai.
(keterangan: langkah-langkah urutan suatu pekerjaan apabila ditulis dalam bentuk poin-poin atau nomor, kata kerjanya menggunakan bentuk “masu”. Tapi kalo bentuk paragraf menggunakan kata kerja bentuk “te”)
Contoh lain:
Kappu ramen no tsukurikata = cara membuat ramen cup (ramen yang instan kayak P*p mie)
1.  Futa o akemasu = membuka penutup.
2.  Choumiryou o iremasu = memasukkan bumbu.
3.  Atsui mizu o iremasu = memasukkan air panas.
4.  Futa o shimemasu = menutup penutup.
5.  3-pun gurai machimasu = menunggu kira-kira 3 menit.
6.  Futa o akemasu = membuka penutup.
7.  Mazemasu = mengaduk.
Junban o shite kudasai = tolong urutkan! (menjadi bentuk paragraf).
Mazu, futa o akete, choumiryou o irete. Tsugi ni, atsuimizu o irete, futa oshimete, 3-pun gurai matte, futa o akete. Saigo ni, mazete kudasai.

Review..
Jadi, kata kerja bentuk “te” yang sudah kita dipelajari:
1.    Vte + kudasai
2.    Vte + imasu
3.    Vte + mo ii desuka
4.    Vte + wa ikemasen
5.    Vte + kara, ....
6.    Vte, Vte, ....
Apakah penggunaan bentuk “te” hanya 6 itu? Tentu tidak, masih ada lagi. Tapi sementara ini dulu untuk level 2. Sekian, sampai jumpa di materi selanjutnya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selama ini materi Bahasa Jepang level I yang saya post selalu diakhiri dengan cara membaca romaji agar pembaca tidak mengalami kekeliruan ketika mengucapkan kata-kata Bahasa Jepang. Mulai sekarang karena ini sudah level II, diasumsikan pembaca sudah bisa ya :D
Bagi yang belum ngerti karena baru bacanya materi ini, tak perlu segan untuk mampir di materi-materi level I, bisa cek di note FB saya atau di sini:
http://www.arklamasik.blogspot.com/search/label/Japanese%20%5BBahasa%20Jepang%5D
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Comments

Post a Comment