Cerita Kursus Bahasa Perancis di Institut Français d'Indonésie (IFI)

(Memperkenalkan Orang Lain dalam Bahasa Perancis)

Salut! (ini semacam Hello).
Setelah sebelumnya aku bikin tulisan tentang Pengalaman Mendaftar Kursus Bahasa Perancis di Institut Français d'Indonésie (IFI), kali ini aku mau cerita tentang pengalaman lesnya.

Jadi, seperti yang sudah aku ceritakan di tulisan sebelumnya, aku ikut kelas ekstensif yang 4 jam per minggu. Ada 2 kali pertemuan per minggu @ 2 jam. Sekarang ini sudah 12 pertemuan (6 minggu).

Oh ya tapi tulisan ini bukan bahas materi lesnya. Kalo dulu materi les Bahasa Jepang aku bikin tulisan-tulisannya di sini, nah Bahasa Perancis ini susah kalo dituliskan. Alasannya:
  1. Penulisannya tidak seperti abjad dalam Bahasa Inggris, tapi juga ada aksen-aksennya (é, è, à, ù, ç, dan sebagainya). Jadi ya susah ngetiknya karena dasarnya gak ada di keyboard sini.
  2. Cara bacanya bisa jauh berbeda dengan tulisannya. Misalnya: Au revoir (dibaca o rovoa), écoutez (dibaca ekute), travaillez (dibaca travaye). Jadi kalo belajar dari tulisan bakal susah banget, mendingan lihat tutorial di Youtube.
  3. Bahasa Perancis ini ada perbedaan gender. Jadi benda-benda itu punya jenis kelamin, ada yang laki-laki ada yang perempuan. Penggunaannya di dalam kalimat juga jadi beda. Nah ini bisa panjang dan ribet kalo dijelasin dalam tulisan.
Jadi, tulisan ini tujuannya bukan buat share materi kursus. Tapi buat cerita gimana sih serunya belajar Bahasa Perancis di IFI untuk pemula yang bener-bener gak ngerti Bahasa Perancis sama sekali :)

Kelas kami terdiri dari 17-20 orang. Kurang pasti jumlahnya karena memang tidak semua orang bisa hadir setiap hari. Seringnya tidak sampai 15 orang. Ada yang izin karena dinas luar kota atau urusan-urusan lainnya. Awalnya sempet khawatir gimana kalo ternyata yang di kelas rata-rata sudah kenal dengan Bahasa Perancis, gak kosongan kayak aku (meskipun ini level paling bawah tapi kan mungkin aja, kayak dulu aku les Bahasa Jepang ikut dari level 1 padahal sebenarnya sudah kenal waktu SMA). Ternyata gak masalah kok. Sebagian memang sudah ngerti Bahasa Perancis sedikit-sedikit, terutama kosa katanya. Tapi sebagian besar masih pemula juga. Jadi gak masalah meskipun ikut les dengan kondisi bener-bener mulai dari nol.

Pengajar di kelas kami yaitu Mademoiselle (ini dibaca madmoazel) Anna. Di IFI ini belajarnya kayak anak TK, jadi seru banget. Ada games-nya, terus buku materinya kan penuh gambar warna warni, jadi rasanya asik gak kayak kuliah wkwk.

Pertemuan pertama itu kami gak peduli tulisan, yang penting bisa ngomong dulu. Belajar pengucapan Salutation (salam) kayak selamat pagi, selamat sore, halo, sampe jumpa, dsb. Gak gampang ternyata, terutama huruf "u" nya Perancis ada yang kayak ngucapin "i" tapi mulutnya posisi "u". Lalu belajar memperkenalkan diri sendiri dan praktik langsung. Kami membentuk lingkaran, terus ada boneka yang dilempar, kalo dapet disuruh memperkenalkan diri, setelah itu dilempar ke temannya yang lain. Ini kelihatannya sepele tapi bisa bikin suasana les jadi gak membosankan. Hari kedua baru mulai belajar cara baca huruf abjad Perancis (sama kayak Inggris tapi bacanya beda) dan percakapan dasar di dalam kelas seperti tanya sesuatu atau izin ke toilet, karena pertemuan berikutnya kami sudah mulai harus menggunakan Bahasa Perancis kalo nanya sesuatu atau percakapan lainnya di kelas.

Kemarin pertemuan ke-12 bahas tentang kata tanya dan cara memperkenalkan orang lain. Pertemuan sebelumnya kami belajar tanya-jawab informasi pribadi orang (misalnya nama kamu siapa, tinggal di mana, tanggal lahir, dsb) dan praktik dengan teman les. Dipasangin dua-dua gitu, terus karena jumlahnya ganjil aku kebagian sama Mademoiselle Anna. Nah kali ini kami diminta menggambar orang yang kemaren sudah saling wawancara dan menulis isinya memperkenalkan orang tersebut. Setelah itu maju membaca yang sudah ditulis (buat dicek pengucapannya). Berhubung dasarnya aku gak bisa nggambar, jadi ya begitulah gambar yang di atas, agak serem dan rambutnya aneh :D

Kayak gimana teman-teman di kelas les?
Teman-temannya variatif. Sebagian besar adalah mahasiswa yang ingin lanjut kuliah di Perancis. Ada yang masih semester 2, ada juga yang sudah menjelang semester akhir. Sebagian lagi karyawan. Kalo dari segi usia, yang menarik adalah di kelas kami ada seorang ibu-ibu berusia 53 tahun. Bahkan anaknya sudah lulus kuliah dan sudah kerja. Keren, di usia segitu masih semangat belajar dan berusaha ngikuti kecepatan pemahaman yang masih muda-muda. Ketika ditanya apa motivasinya ikut les, beliau menjawab supaya otak tetep terasah jadi gak pikun, salah satu caranya adalah dengan belajar bahasa :)

Sampe di sini dulu ceritanya.

Tchao! (ini semacam Bye).

Comments