first time in the kos

19 Juli 2010 (senin)
9. 45 a.m.

Semangat pagi.. :D

Duduk bersila di atas kasur dengan ketinggian 2 mdpl (meter di atas permukaan lantai), jemari mengetik, di sebelah kanan kipas angin kecil kucing dengan setia menemani.

(flashback)
Siang itu (kemarin) jam satu lebih, kami berangkat: Aku, bapak, ibuk, mbak, anak-anaknya mbak (rizky, 4 th dan bilqis, 2 th). Sepanjang perjalanan rasanya seneng, jarang-jarang kayak gini. Tapi juga mikir, aku bakal kangen sama kalian (rizky dan bilqis). Mereka lagi lucu-lucunya..
Silaturrahmi dulu ke rumah sodara di Demak Jaya, tak berapa lama udah ashar, langsung menuju kos.

Singkat cerita, barang-barang dimasukkan ke kamar. Oh ya, ada sesi angkat-angkat kasur (yee kasur dan bantal baru!). Berada di ranjang atas, hmm tidak masalah. Aku suka, walopun pasti agak ribet. Tak berapa lama, keluargaku pulang. Salim sama bapak ibuk, salaman sama mbak, rizky salim, dan cipika cipiki sama bilqis. Oh tidak, aku pengen nangis. Ojok lebay ah ten!

Kembali ke kamar, sholat, terus kenalan sama teman sekamarku, namanya mbak Dina, anak TI uda sampe pada Tugas Akhir. Selanjutnya saya mandi. Ternyata ada 3 kamar mandi. Lumayan. Menjelang maghrib, datang mbak Sulis (teman sekamar juga) pulang dari kerja.

Malam pertama berada di kos, gak bisa tidur. Aku ingat biasanya kalo mbak lagi ke rumah, aku yang njaga bilqis, tak ajak liat bintang, nyanyi bintang kecil, ingat main trap-trapan sama rizky. Ingat ngasi makan ikan koi di akuarium. Hmm ada beberapa nyawa di sini tapi aku ngerasa sepi. Maka gugurlah sebutir mata air.

Pagi, bangun jam 6? Haduh padahal aku nyalain alarm jam 5. Gara-gara semalam terserang insom.
Nyari sarapan agak susah. Mungkin karena kepagian. Gini kalo di rumah langsung ke dapur, bikin dadar ato mi instan ato nggoreng-nggoreng. Kangen dapur.

Masih tergolong pagi walopun udah panas, gak tau mau ngapain. Akhirnya kepikiran buat ngetik diary.

(kembali ke alur utama)

Malam ke dua, pengen liat TV sama bapak ibuk kayak biasanya. Rebutan channel, ngobrol atau bahkan akhirnya jadi debat. I feel so lonely. Kali ini air mataku gak mau sendiri, maka gugurlah dua.
Tak bisa tidur, mendadak something makes me scared. Browsing-browsing malah bikin merinding. Oh tidak, saya hanya paranoid karena kesepian, yah kuharap begitu. Walopun, ah tidak. Kalo aku takut berarti aku kalah. Baca doa-doa dan apa aja, akhirnya mulai tenang dan terlelap.

Pagi ke dua, bisa bangun jam 5. Kemajuan. Habis itu tidur lagi. Nikmatnya..
Dibangunin Mimid jam setengah tujuh, cari makan dalam keadaan belum mandi. Haha.
Setelah itu nyuci, mandi, dan lagi-lagi gak tau mau ngapain.

Kali ini bukan sebutir dua butir, kalo di hitung mungkin delapan (ngawur) dengan interval waktu jauh-jauh. I know. Gak seharusnya. Jangan disebut-sebut. Tapi mungkin gak bisa. Aku yang gak tepat. Aku gak akan berada di golongan itu, ini hanya akan memperlama kesedihanku. Lagipula palsu dan asli. Different. Aku tidak menginginkan dan ini tidak baik.

Malam ke tiga, mulai terbiasa.

Rabu : sama Mimid jalan-jalan sekitar ITS, ke BAAK, ke sekret jurusan, terus ke sekret FMIPA di gedung rektorat. Dan sholat dhuhur di masjid. Lumayan gak nganggur.

Kamis : pulaaaang ! Bapak, ibuk, kangeen :p

Menikmati setiap detik-detik berada di rumah. Banyak ruangan, ikan di aquarium, and the most favorite, dapur :D

Sabtu jam 9 pagi balik ke kos, bareng sama Erna dan ibunya naik len.
Kembali ke kehidupan pengangguran. Ngerasa gak berarti karena tidak melakukan apa-apa.
Sabaaar, senin udah masuk (psokotes), kurang dikit ten. .

Senin malam, malam nishfu sya'ban, baca Yasin 3x, tapi gak ada doa nishfu sya'ban. Lagi-lagi kangen rumah. Biasanya (tiap tahun) gini baca Yasin bersama-sama di langgar dekat rumah, terus dapat jajan banyak. :p

Comments