Beli HP Modem CDMA, Kemalingan


Rabu lalu, 28 Juni 2011 setelah mengikuti sosialisasi himpunan di jurusan, saya dan EK berencana ke Hi-Tech Mall Surabaya lalu saya dipulangkan (diantarkan pulang, Red) ke Gresik.

Sesampainya di Hi-Tech, langsung ke tujuanku yaitu mencari HP modem CDMA. Beberapa orang menyarankan untuk langsung beli modem saja, karena penggunaan HP modem cepat panas dan rusak. Tapi dari awal saya sudah niatnya beli HP modem CDMA dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Saya sudah pernah pake modem GSM, Huawei E(berapa saya lupa. Barangnya sudah raib dan kotaknya saya buang)
Awalnya pake unlimitednya 3 bulanan (Rp 35000 + ppn 10% = Rp 38500) dan saya kecewa karena lambaaat sekali. Mungkin karena sedikitnya sinyal 3 di kosan, apalagi kamarku di pojok. Jadi yang kepake EDGE, HSDPAnya jarang sekali, koneksi cuma sekitar 30-50%, percuma kan modem HSDPA, siapa yang akan nyaman seperti itu? Jadi saya hanya “tahan” menggunakannya selama seminggu, padahal paketnya bulanan, sayang sekali.
Selanjutnya menurut cerita seorang teman yang memaikai Flash Unlimited, katanya di Giri sinyalnya bagus. Paket unlimited hariannya Rp 5ribu. Akhirnya kucoba, saat itu di rumah. Cukup memuaskan, sinyalnya bagus, wajarlah wong Telkomsel, pikirku. Tapi tak berapa lama kuotanya habis, kecepatannya sangat lambat. Harus ekstra sabar, tapi masih mendingan dibanding kartu yang sebelumnya.
Over all, saya bingung kalo mau pake GSM, kartu apa? Hasil googling, unlimitednya indosat (IM2) mahal. Akhirnya saya memutuskan akan mencoba pake CDMA, sekaligus karena murah, hehe.
- Saya ingin punya nomor CDMA yang bisa dihubungi sanak sodara yang pake CDMA, ato murah kalo telepon ke nomor rumah. Lha daripada cuma beli modem CDMA, saya memilih HP modem saja, biar tetap bisa digunakan untuk SMS dan telepon. Eits jangan salah, modem bisa SMS dan telepon lewat laptop kan? Iya, itu kalo pake drivernya. Berhubung saya pake Linux yang praktis tanpa perlu driver, lagian enak bisa dipake telepon dan SMS tanpa harus pake laptop.
Intinya, saya memutuskan membeli HP Modem CDMA saja, multifungsi.

Saya memutuskan akan memakai Flexi. Awalnya pengen pake Smart, yang sempat cukup populer dengan paket internetannya. Tapi setelah tahu Smart bekerja di frekuensi yang berbeda sendiri (beda sama kartu-kartu CDMA yang lain), saya kurang yakin, takutnya kalo ternyata di rumah tidak ada sinyal Smart, gigit jari dunk? Kalo Flexi, dulu pake Flexi selama SMP, dan sinyalnya di rumah bagus.

Singkat cerita, akhirnya saya membeli HP Flexi ZTE C366 seharga Rp300ribu. HP ini sudah disertai kabel data untuk modem (Cerita tentang penggunaannya akan saya posting setelah ini).

Sudah mendapatkan yang dicari, kami keluar ke parkiran, dan “Helmku mana?”, tanyaku datar. Si EK belum nyambung, masih ngajak ngomong tentang apa saya lupa (kalo gak salah karena habis berpapasan sama seorang senior matematika yang kami sapa tapi orangnya gak kenal kami). Saya ulangi dengan lebih datar, “Helmku mana...”. Yaah, helmku jadi korban. Saya amati motor-motor lain di sederetan, saya rasa helm mereka juga dicuri, karena tinggal yang dicantolin ke dalam saja yang gak diambil, itupun sedikit. Ada beberapa motor yang tanpa helm, tidak mungkin kan orangnya memang datang tanpa helm? Borongan ni ceritanya pencuriannya? Berapa karung ya? Hmm..

Akhirnya yaaah, terpaksa beli helm di emperan. Masa mau ke Gresik gak pake helm.
Surabaya, oh Surabaya.. Mungkin tidak hanya di Surabaya sih, tapi yang saya alami, di kota ini beberapa kali kemalingan. Hmm, kalo saja di dunia ini semua orang jujur, tidak ada maling. Alangkah tenteramnya.. :)

NB: saya tidak bermaksud promosi atau mendukung salah satu operator seluler, ini adalah pure pengalaman pribadi.

Comments