Filosofi Kedua Tangan

Setelah sebelumnya menulis filosofi jari-jari tangan untuk sebuah tim, kali ini saya akan menulis filosofi kedua tangan untuk sebuah pasangan, entah itu pasangan hidup, sepasang saudara, atau tim yg terdiri dari sepasang orang. (berdasarkan pikiran dan bahasa saya sendiri)

Pertama, memiliki tujuan yg sama. Seperti halnya kedua tangan mengerjakan hal-hal yang memang peran dari tangan, tidak mungkin yang satu mengerjakan seperti yang dikerjakan telinga kan?

Kedua, memiliki tugas masing-masing yang tidak sama porsinya. Tangan kanan dan kiri memiliki tugas yang berbeda. Ada yang tugasnya lebih banyak dari yg satunya. Tangan kanan mengerjakan yang tampaknya enak-enak seperti makan, tidak seperti tangan kiri membersihkan kotoran. Tapi itulah kodratnya, dan masing-masing tidak pernah iri atau menuntut.

Ketiga, ada tugas bersama, tidak peduli yang akan mengerjakan tangan kanan atau kiri. Yang lebih mudah dan mampu mengerjakannya, ya dia yang berinisiatif mengerjakan. Misalanya, menggaruk punggung.

Keempat, kerjasama. Ketika suatu pekerjaan dirasa susah dilakukan oleh satu tangan, kedua tangan mengerjakannya bersama walaupun posisinya mungkin berbeda. Contohnya, menggendong bayi, memikul segalon air.

Kelima, salah satu "lebih". Kedua tangan kita pasti ada salah satu yang lebih kuat. Tangan yang kuat itu dengan kesadaran melakukan lebih daripada yang satunya, misalnya menjinjing koper yang berat.

Keenam, sama pentingnya. Tidak peduli orang mungkin berpikir tangan kanan itu tangan baik dan tangan kiri jelek, keduanya sama penting dan masing-masing tidak ada yang merasa lebih penting.

Ketujuh, menggantikan tugas. Ketika tangan yg bertugas berhalangan misalnya cidera, tangan yg satunya dengan tanggap menggantikan.

Terakhir, saling membutuhkan. Ada hal-hal tertentu dimana harus dikerjakan oleh tangan yang satunya. Contohnya: memotong kuku, memasang plester ketika luka.

Begitulah, Allah menciptakan segala sesuatu pasti ada pelajaran yang dapat kita ambil.

Sekian, terima kasih telah membaca.