Tentang Emak-Emak Naik Motor


(gambar diambil dari: https://web.facebook.com/escendolijo/media_set?set=a.1140491365985600.1073741833.100000742430970&type=3)


Akhir-akhir ini (sebenarnya bukan akhir-akhir ini sih, sudah lama) sering melihat post semacam ini dan makin banyak setiap harinya. Lalu diikuti oleh komentar-komentar melucu yang kadang ironi. Tergantung dari sudut pandang mana kita melihat, bisa sebagai hiburan, bisa juga sebagai pelajaran.

Saya sendiri pernah beberapa kali dibikin kesel oleh emak-emak yang seenaknya di jalan raya. Mulai dari yang nyerobot seenaknya, mendahului dari kiri bikin kaget, sambil boncengin anaknya yang masih kecil dan mereka gak ada yang pake helm, ada pula yang parah: orang lagi enak-enak nyetir santai di sebelah kiri, eh itu emak-emak berkali-kali nyalain klakson agar saya minggir ke kanan dan dia bisa mendahului dari kiri. Yaelaaa udah kukasi jalan di sebelah kanan dengan amat lebar lho! Sabaaar... oh sabaar.... 

Kalau nemu gambar-gambar begini memang bisa buat lucu-lucuan. Tapi saat menjumpai di jalan raya jadi mikir... di mana peran suaminya? Peran saudara laki-lakinya? Atau siapa ajalah kerabat laki-lakinya atau yg ngajarin naik motor. Jelas-jelas membahayakan dirinya dan orang lain, di mana peran keluarganya yg tahu lalu lintas dan aturan jalan raya? Ngajari naik motor itu bukan sekedar bisa keseimbangan lalu motornya bisa jalan dan orangnya gak jatuh. Ada aturan yang harus ditaati seperti memakai helm, rambu-rambu lalu lintas, aturan saat ingin mendahului, prioritas jalan, dan etika/kesopanan di jalan raya.

Mungkin ada yang akan berkomentar, "Halah serius amat sih, ini kan becandaan aja!". "Jadi orang jangan serius-serius"... dan semacamnya.

Gak gitu juga. Hanya nyoba ngajak introspeksi, jangan-jangan sambil menertawakan ini ternyata ada keluarga kita sendiri yang demikian dan kita nya entah tidak tahu (tidak mencari rahu) atau memang membiarkan :)
kiki emoticon     

Comments