Planetarium Jakarta, TIM (Pengalaman ke Planetarium Jakarta di Taman Ismail Marzuki)

Pengalaman lama, tapi ingin kutuliskan. Jumat, 19 Februari 2016


Planetarium Jakarta berada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. 1 kilometer dari Stasiun Cikini atau 950 meter dari Stasiun Gondangdia (kata google map sih, aku sendiri belum pernah ngukur).


Aku ke sana bersama Mbak Normiyana, kawan baru dan sementara satu kos. Kenapa sementara? Mbak Normi adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mbak Normi sudah berkeluarga dan punya seorang putra. Mbak Normi dikirim oleh rumah sakitnya untuk mengikuti pelatihan selama hampir 3 bulan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), letaknya bersebelahan dengan UI Salemba. Jadi, Mbak Normi hanya sementara berada di Jakarta. Itu juga hanya dengan satu rekannya yang berasal dari rumah sakit yang sama, sedangkan keluarganya tetap berada di Banjarmasin. Berhubung aku juga masih penghuni baru di kos, maka kami menjadi cepat akrab. Sesekali beli makan bareng, naik KRL, jalan-jalan ke Car Free Day Sudirman, dsb.


Ini juga sekaligus pengalaman pertamaku naik bajai. Serius, aku belum pernah naik bajai sebelumnya meski sering lihat berseliweran wkwk.

(Posisi bajai di lampu merah keluar dari Gang Paseban menuju Jalan Salemba Raya)

(Selfie dikit boleh lah ya... kenang-kenangan naik bajai pertama hihi)

(Ini dia Planetarium Jakarta)

Tujuan kami ke planetarium sebenarnya untuk melihat pertunjukan seperti yang terjadwal di webnya. Kami sudah menyesuaikan jam kedatangan dengan jadwal pertunjukan. Namun ternyata... tidak ada pertunjukan karena alatnya rusak. Sempat bertanya kira-kira kapan ada lagi, namun info dari petugas di sana, alatnya sudah tidak diproduksi lagi di Jerman, jadi tidak tahu. Sayang sekali..... padahal kan bagus untuk wisata edukasi.

Akhirnya seperti berkunjung ke museum, tapi 'museum' yang sangat menarik.



Kami masuk ke dalam, tiket masuk gratis alias tanpa tiket karena memang loket tidak buka sejak alat pertunjukannya rusak.





Seperti nostalgia ke masa SD dulu mengagumi semua hal berbau astronomi (yang pada waktu itu bahkan belum kenal kosa kata astronomi).

***

Sekarang Mbak Normi sudah berada di Banjarmasin lagi. Mudah-mudahan suatu saat bisa berjumpa kembali, Mbak :)

Comments